Jakarta, Cara1001 – Tahukah anda bahwa tahun ini ada banyak fenomena astronomi menarik? Setelah gerhana matahari cincin pada awal bulan Oktober, kita sedang menunggu fenomena supermoon terbesar tahun ini.
Supermoon yaitu bulan baru atau purnama yang terjadi saat bulan berada dalam jarak 90 persen dari jarak terdekatnya ke Bumi.
Lalu, apa nama Supermoon yang akan terjadi dalam waktu dekat?
1. Hunter Moon
Dikutip dari Livescience, Hunter Moon akan menjadi bulan purnama pertama di musim gugur sekaligus Supermoon ketiga dan dan terdekat tahun ini.
Hunter Moon diperkirakan akan terjadi pada 17 Oktober saat senja, kemudian terbenam saat fajar.
Saat ini, jakar Bulan sekitar 357.364 kilometer dari Bumi, sehingga akan menjadi bulan purnama terdekat yang terjadi tahun ini.
Jika ingin melihat keindahan Hunter Moon, Bulan akan berada di konstelasi Pisces dan akan tampak cerah dan penuh sebelum dan sesudah tanggal 17 Oktober.
Setelah tiga hari, Bulan diperkirakan akan terbit bersama Jupiter.
Lalu, kenapa fenomena bulan super ini disebut Hunter Moon atau Bulan Pemburu?
Sebab, kemunculannya pernah digunakan banyak orang sebagai sinyal bagi pemburu untuk menghadapi musim dingin. Hunter Moon juga akan menjadi bulan purnama pertama pada ekuinoks musim gugur yang berlangsung sejak 22 September.
Menurut dateandtime.com, jadwal terdekat penampakan supermoon berikutnya yaitu pada 15 November yang dikenal sebagai Beaver Moon.
Beaver Moon akan menjadi supermoon terakhir yang tampak di langit malam pada tahun 2024. Kita nantikan bersama!
Mengenal Supermoon
Bersumber dari space.com, istilah Supermoon pertama kali diciptakan oleh Astronom Richard Nolle pada tahun 1979.
Istilah tersebut digunakan untuk menjelaskan bulan baru yang terjadi ketika pusat Bulan kurang dari 360.000 kilometer dari pusat Bumi.
Ukuran sudut bulan purnama supermoon adalah 12,5% sampai 14% lebih besar dari bulan purnama biasa.
Jika dilihat dari Bumi, bahkan ukurannya sekitar 5,9%-6,9% lebih besar dari bulan purnama rata-rata ini terjadi bukan karena bulan bertambah besar ukurannya.
Fenomena Supermoon tampak lebih besar karena ilusi optik, yang membuat otak manusia menafsirkan jarak dan ukuran Bulan menjadi besar.
Ketika Bulan berada di dekat cakrawala, kita melihatnya tampak dekat dengan pohon, gedung, bangunan, dan sebagainya.
Inilah yang menyebabkan Bulan tampak lebih besar daripada biasanya.
Ketika Bulan kembali ke posisi tertingginya di langit, maka ukurannya akan tampak mengecil dan kembali seperti semula.
Seperti yang teman-teman ketahui, orbit Bulan adalah elips, sehingga ada waktunya Bulan akan berada di posisi terdekat Bumi.