Jakarta, Cara1001 – Fitri Agustina (43) seorang ibu rumah tangga dari Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas tidak pernah menyangka dirinya harus berjuang menjalani perawatan kesehatan yang cukup serius atas sakit yang diderita.
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan diketahui bahwa ia mengalami peradangan pada usu buntu atau appendix.
“Sebenarnya saya sudah sering sakit di bagian perut sejak lama. Saya kira cuma karena asam lambung naik atau mungkin maag biasa. Tapi waktu yang terakhir kemarin di bulan Juli selama sudah tiga hari sakitnya tidak reda. Akhirnya karena sudah tidak tertahan lagi saya dibawa ke rumah sakit,” ucapnya.
Kondisi tersebut mengharuskan Fitri menjalani prosedur operasi untuk pengangkatan usus buntu yang meradang.
Ia mendapatkan layanan rawat inap selama empat hari dan melanjutkan dengan kontrol kesehatan sebanyak dua kali.
“Bulan Agustus lalu saya masuk ke rumah sakit lagi karena Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Perut saya terasa sakit dan setiap kali makan selalu mual. Saat itu saya menjalani rawat inap selama empat hari,” katanya.
Kondisi kurang beruntung Fitri rasakan ketika kembali jatuh sakit sehingga perlu menjalani perawatan medis. Meskipun begitu ia tetap merasa bersyukur dengan kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang telah menganggung seluruh biaya pengobatannya.
Fitri dapat memperoleh layanan kesehatan yang berkualitas secara penuh hingga benar-benar pulih.
Peserta JKN dapat memperoleh layanan rawat inap tanpa batasan waktu. Lama waktu rawat inap menyesuaikan dengan kebutuhan medis pasien.
Fitri pertama kali bergabung dalam kepesertaan JKN pada tahun 2018 sebagai Pekerja Penerima Upah (PPU). Beragam manfaat yang telah ia rasakan membuatnya yakin ketika beralih ke segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri kelas dua.
Menurutnya besaran iuran Program JKN yang harus ia bayarkan tidak sebanding dengan banyaknya manfaat yang ada.
“Tadi saya meminta layanan alih segmen dan pindah Fasilitas Kesehatan. Pelayanannya bagus, cepat, dan petugasnya juga ramah. Semua keperluan kita dipermudah, syaratnya juga tidak ribet cukup dengan KTP dan Kartu Keluarga,” ujarnya saat ditemui bersama dengan Tim Jamkesnews ketika mengakses layanan di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Purwokerto.
Selain kanal layanan tatap muka, Fitri juga telah akrab dengan Aplikasi Mobile JKN sebagai salah satu kanal layanan tanpa tatap muka dari BPJS Kesehatan.
Ia menggunakan sejumlah fitur unggulan dari Aplikasi Mobile JKN seperti Info Riwayat Pelayanan, Skrining Riwayat Kesehatan, dan Pendaftaran Pelayanan (Antrean).
“Saya memakai Aplikasi Mobile JKN untuk banyak keperluan. Seperti mempermudah untuk mengambil antrean online ketika kontrol kesehatan. Sangat berguna sekali aplikasi ini bagi peserta JKN,” katanya.
Pengalaman positif yang Fitri rasakan dari Program JKN semakin menyadarkannya bahwa memiliki asuransi kesehatan yang berkualitas adalah suatu hal yang penting. Hal ini sebagai perlindungan atas risiko keuangan yang timbul dari biaya pelayanan kesehatan yang kita butuhkan sewaktu-waktu.
Penyelenggaraan Program JKN oleh BPJS Kesehatan secara nyata telah menjadi harapan bagi banyak keluarga di Indonesia.
Fitri menuturkan bahwa dirinya sempat menggunakan asuransi kesehatan swasta pada tahun 2007, namun Program JKN yang diselenggarakan BPJS Kesehatan jauh lebih terjangkau. Layanan yang mudah, cepat, dan setara dari Program JKN, menjadikannya modal yang kuat untuk menjaga kepercayaan peserta.
“Sebaiknya segera daftar Program JKN untuk dapat merasakan banyak keuntungannya. Penting banget untuk memiliki asuransi kesehatan karena kita tidak tahu kapan kita sakit. Sekarang kita bisa saja sehat, tapi bisa saja besok sakit. Tidak ada yang tahu,” pungkasnya.