Malaysia, Cara1001 – Seorang bayi berusia 19 bulan asal Malaysia, Daneen Auni Riski, didiagnosis menderita kanker ovarium Stadium tiga.
Setelah menunjukkan gejala seperti perut kembung, sembelit dan penurunan aktivitas. Daneen harus menjalani operasi darurat untuk mengangkat tumor berukuran 13,5 cm.
Ibu Daneen, Fallarystia Sintom (25) mengaku, terkejut dengan diagnosis tersebut. Ia tidak pernah menduga hal ini terjadi, karena kanker ovarium jarang terjadi pada usia semuda ini.
“Dia mulai menjadi kurang aktif dan hanya ingin digendong. Saat ini, dokter sedang menyelidiki kasus putri saya, karena kondisinya tergolong sangat langka,” seru Fallarystia di Rumah Sakit Wanita dan Anak Sabah (HWKKS).
Masalah kesehatan Daneen bermula pada Agustus 2024, Fallarystia mencatat, putrinya sering mengalami perut kembung, sembelit, dan tampak tak nyaman hingga sering menangis kesakitan.
“Saya lalu membawa Daneen ke Rumah Sakit Kota Marudu, namun kondisinya belum bisa teridentifikasi secara jelas. Situasi semakin memburuk saat jumlah darah Daneen menurun drastis, sehingga pada 28 September ia dirujuk ke HWKKS,” ujarnya.
Setelah pemeriksaan intensif, dokter HWKKS menemukan tumor berukuran 13,5 cm di ovarium Daneen dan memutuskan operasi darurat. Operasi dilakukan pada 2 Oktober 2024.
Setelahnya, dokter mengonfirmasi Daneen menderita kanker ovarium Stadium tiga.
“Saya sangat sedih ketika diberi tahu ovarium kanannya harus diangkat. Usianya masih sangat muda, tetapi dia sudah harus melewati operasi besar,” ujar Fallarystia, menggambarkan perasaannya.
Kondisi yang dialami Daneen menjadi perhatian medis karena kanker ovarium sangat jarang ditemukan pada usia balita.
Dokter spesialis penyakit dalam dan onkologi, dr Ronald A Hukom SpPD Subsp HOnkM(K) menjelaskan, sebagian besar kanker pada anak biasanya berupa leukemia, karena jenis kanker ini berkembang sangat cepat.
“Kasus kanker ovarium pada bayi memang sangat jarang. Namun, hal ini bisa terjadi jika ada faktor genetik atau kelainan yang muncul sejak masa kehamilan,” jelas Ronald, Minggu (13/10/2024).
Ia juga menambahkan, kanker seperti ini mungkin berkembang akibat paparan zat kimia atau obat-obatan selama masa kehamila.
“Seharusnya riwayat paparan selama kehamilan juga diteliti, karena perkembangan kanker di usia dini jarang terjadi tanpa faktor pemicu tertentu,” imbuhnya.